Saset sekali pakai meracuni sungai, lautan, darat, dan udara Indonesia. Raksasa industri Unilever dapat membantu menghentikannya. Unilever memiliki andil dalam setiap tahap siklus hidup saset, mulai dari produksi hingga pengelolaan sampah.
​
Tapi apakah Unilever ingin menghentikan penggunaan saset? Akankah salah satu produsen saset terbesar di dunia mengubah praktik "bisnis seperti biasa", dan mengubah tren polusi plastik?
Apakah pencemaran plastik akan terhenti dengan mengubah arah produksi, dengan memproduksi lebih sedikit saset dan mempromosikan alternatif yang lebih baik? Atau akankah mereka terus menunda perubahan dengan komitmennya terhadap status quo yang tidak efektif?
Tentang Saset
Jadilah Pelopor.
Berbuatlah sesuai dengan perkataan.
Hentikan polusi saset.
​
Sebagai raksasa global barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG), Unilever diposisikan secara unik untuk menghentikan praktik-praktik yang menghasilkan polusi dan meningkatkan solusi yang adil secara sosial. Unilever memiliki kekuatan dan tanggung jawab untuk mendorong dunia yang lebih inklusif secara sosial dan ramah lingkungan. Yang mana saat ini klaimnya tersebut sedang dilakukan.
Pada kenyataannya, Unilever terus memperluas produksi salah satu kemasan produk paling mempolusi di Asia: saset. Jutaan saset dijual ke masyarakat di Asia tanpa infrastruktur pengelolaan sampah yang tepat. Saset-saset itu berakhir sebagai sampah plastik, mencemari komunitas yang sama dengan yang diklaim Unilever mendapat pelayanannya.
Lebih buruk lagi, Unilever menambah masalah ini dengan tidak hanya memproduksi saset tetapi juga mendukung solusi palsu yang tidak adil secara sosial yang mencemari masyarakat dan iklim.
Kehadiran Unilever di seluruh dunia harus menunjukkan akuntabilitas dan kepemimpinan secara global.
Unilever, saatnya untuk memimpin, berbuatlah sesuai dengan perkataan, dan manfaatkan merek Kalian untuk hal yang baik.
Sudah waktunya untuk berhenti menggunakan saset.
Kita sangat perlu menjembatani kesenjangan menjadi dunia yang lebih adil dan lebih inklusif secara sosial. Sebuah dunia di mana kita semua hidup berdampingan dengan, bukan mengorbankan, alam dan lingkungan. Kita masih punya waktu untuk bertindak. Tapi kami tidak punya waktu untuk disia-siakan."
terjemahan dari situs Unilever, diakses 15 Maret 2022
Unilever, Jadilah Pelopor!
Unilever telah mengajukan rencana aksi untuk mengurangi sampah sebesar 30% kepada Pemerintah Republik Indonesia. Namun, masyarakat sipil dan orang-orang yang terkena dampak rencana aksi tersebut tidak diberikan akses untuk memberikan saran mengenai transisi dari saset dan bagaimana akuntabilitas Unilever dapat terus diawasi.
Unilever bisa menjadi panutan dengan merilis rencana aksi pengurangan sampahnya sekarang juga.
Sampah saset sekali pakai adalah beban yang ditanggung secara tidak proporsional oleh masyarakat, bukan oleh perusahaan yang menciptakannya.
Saset secara luas dianggap terjangkau, nyaman, dan sangat diperlukan, tetapi hanya karena biaya sebenarnya mereka dieksternalisasi, tidak diperhitungkan oleh perusahaan yang telah mendapat untung besar dari ekonomi saset, dan dibayar secara tidak proporsional oleh masyarakat.
terjemahan dari kutipah di “Sachet Economy” oleh GAIA,
Solusi Palsu Unilever
Upaya-upaya Unilever untuk mengurangi sampah saset terbukti tertunda, tidak efektif, atau bahkan menambah kerusakan lingkungan.
Apa yang Unilever katakan vs apa yang sebenarnya dimaksud Unilever
​
Dalam blog beritanya, Unilever menjawab beberapa pertanyaan tentang saset - mereka mengakui masalahnya, tetapi memiliki pola pikir yang kuno tentang arti keberlanjutan. Berikut adalah perbandingan kutipan dari blog mereka dan apa yang sebenarnya mereka maksud di lapangan.
Kutipan diambil dari terjemahan blog dibawah ini:
Why do you continue to sell plastic sachets?
Why don’t you just stop using plastic altogether?
​
Tidak mencapai Tujuan
Upaya yang telah dilalukan oleh Unilever untuk mengatasi polusi plastik hanyalah sebatas pengumuman inisiatif tanpa aski nyata atau aksi solusi tambal sulam.
Dari 31 proyek yang diluncurkan Unilever antara 2018 dan 2021:
16
membutuhkan pihak ketiga untuk mengumpulkan dan membuang plastik
​
8
menggunakan narasi palsu
4
menggunakan teknologi yang belum teraplikasi dalam skala besar
​
3
telah diumumkan tapi tidak pernah diluncurkan
Bagaimana Unilever dapat membuat perbedaan
​
Solusi untuk sampah saset sudah beroperasi di Indonesia. Strategi ini mengurangi jumlah sampah sebelum berakhir di tempat pembuangan sampah, disertai dengan penguatan efektivitasnya. Unilever dapat membuat perbedaan nyata dalam mengurangi sampah saset jika meningkatkan solusi ini.
toko bebas sampah
yang tidak menggunakan kemasan plastik dan tidak membakar plastik.
isi ulang keliling
yang membuat pengisian ulang mudah, mudah diakses, dan cepat
​
wadah PET format kecil
yang dapat digunakan kembali dan dapat diisi ulang
mesin penjual otomoasi
yang mengeluarkan isi produk tanpa kemasan
​
Polusi plastik dapat diperbaiki, tetapi dunia membutuhkan rencana.
terjemahan dari kutipan di blog Unilever,
diakses 17 Januari 2022
Jadi apa rencanamu, Unilever?
​
Saset adalah masalah global yang besar sehingga satu-satunya cara untuk memberantasnya adalah dengan melibatkan semua sektor - pemerintah, perusahaan dan masyarakat - untuk berkolaborasi.
Semua perlu mengetahui rencana aksi pengurangan sampah Unilever, yang mencakup seluruh siklus hidup plastik.
Namun, Unilever Indonesia masih belum mempublikasikan rencana aksinya kepada masyarakat.
Konsumen Indonesia berhak mengetahui rencana raksasa FMCG untuk memberantas sampah sachet yang meracuni komunitas mereka.
Unilever Indonesia perlu diingatkan untuk mempublikasikan rencana aksi pengurangan sampahnya sekarang juga.
Berita dan Laporan mengenai Unilever
​
Upaya pengurangan sampah oleh Unilever telah menjadi subjek dari beberapa berita dan laporan. Berikut adalah analisa terbaru.